BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan sebab manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh sebab itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu budidaya jamur tiram sebab banyak orang yang membutuhkannya. Indonesia termasuk salah satu negara yang dikenal sebagai gudang jamur terkemuka di dunia. Jamur-jamur yang telah dibudidayakan dan telah populer atau memasyarakat sebagai makanan dan sayuran serta banyak diperdagangkan di pasar adalah jamur merang (Volvariella volvacea), Jamur champignon (Agaricus bitorquis) Jamur kayu seperti Jamur kuping (Auricularia, Sp.) Jamur Shiitake/payung (Lentinus edodes) dan Jamur tiram (Pleurotus ostreatus).
Jamur tiram adalah jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya.
Jamur tiram mengandung protein, lemak, fospor, besi, thiamin dan riboflavin Sebagai contoh di wilayah Kabupaten Bogor dan sekitarnya saat ini banyak rumah makan menyajikan makanan yang berasal dari jamur tiram yang terus meningkat setiap harinya. Untuk memenuhi kebutuhan ini banyak tempat makan tidak dapat memenuhi pesanan.
Dalam rangka memanfaatkan peluang ini, kami mencoba mengembangkan usaha budidaya Jamur tiram.
B. Identifikasi Masalah
Saat ini kebutuhan konsumsi jamur tiram semakin hari semakin meningkat, namun produsen atau pemasok kurang dan banyak permintaan dari dalam dan luar daerah. Maka dari itu agar kita bisa sukses dalam berwira usaha kita harus melaksanakan konsep-konsep dasar berusaha dan memiliki sikap wirausahawan yang baik serta sabar dan ulet dalam berwirausaha.
Adapun faktor-faktor yang dapat mendukung maupun menghambat usaha ini adalah :
1. Faktor Pendukung
• Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan.
• Memberikan pendapatan/keuntungan yang cukup besar.
• Permintaan jamu tiram selalu meningkat setiap bulan.
• Pemeliharaan tidak begitu sulit.
• Tidak memerlukan modal yang cukup banyak.
• Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
• Peluang pasar yang besar untuk pemasaran.
• Tidak memerlukan waktu yang begitu lama untuk setiap kali panen.
2. Faktor Penghambat
• Memerlukan keahlian dan keuletan pada saat awal budidaya jamur
• Memerlukan kerjasama tim yang kompak.
Prospek Usaha Budidaya Jamur Tiram di Bogor masih mempunyai peluang yang cukup besar, dilihat dari tingkat pemanfaatan potensi pemeliharaan serta kemungkinannya dikirim keluar daerah. Dapat dilihat dari nilai ekonomisnya, yaitu apabila diperoleh jamur tiram telah berjalan dengan baik, maka dalam proses pemeliharaannya akan lebih mudah, sehingga apabila jamur tiram sudah siap panen maka dapat dijual dengan harga yang tinggi dan akan berpengaruh dalam pendapatan usaha jamur tiram tersebut tersebut. Oleh sebab itu kualitas bibit jamur tiram sangat menentukan untuk mendapat tujuan yang diharapkan.
C. Batasan Masalah
Sebenarnya ada banyak peluang untuk mendirikan usaha namun kami memilih usaha budidaya jamur tiram sebab usaha ini selain memiliki peluang pasar yang besar, usaha ini juga tidak membutuhkan modal yang besar dan tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak. Usaha ini juga memiliki prospek yang yang cerah dengan resiko kegagalan yang relatif kecil. Sebab hal-hal inilah, kami sebagai pemula dalam dunia usaha berharap dapat menjalankan usaha ini dengan sukses.
D. Tujuan
Tujuan dari usaha pemeliharaan jamur tiram ini adalah:
1. Dapat melakukan usaha pemeliharaan jamur tiram dengan baik dan memberikan manfaat yang besar.
2. Dapat memasarkan jamur dengan baik.
3. Dapat menyerap pengangguran.
4. Dengan usaha ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi yang lainnya.
E. Potensi Daerah
Desa Tegalwaru memiliki luas Area 338.165 hektar dengan jumlah penduduk 6127 perempuan 6137. dengan batas-batas desa sebagai berikut :
utara : Desa bojong jengkol
timur : Desa bojong jengkol
selatan : Desa Cinangka
barat : Desa Bojongrangkas dan Desa Cicadas
Mayoritas mata pencaharian penduduk desa Tegalwaru adalah bertani
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Analisis SWOT
Sebelum melaksanakan suatu usaha baru kita perlu mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya adalah aspek kekuatan (strenght), kelemahan(weakness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses. Berikut adalah beberapa hal dari masing-masing aspek diatas:
a. Strenght
1) Budidaya Jamur Tiram tidak begitu sulit
2) Resiko merugi/kegagalan kecil dengan modal yang relatif kecil.
3) Usaha ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang Banyak.
b. Weakness
1) Jika terjadi kontaminasi maka bisa memperlambat proses produksi.
2) Jika terjadi perubahan suhu yang sangat ekstrem akan mengakibatkan penurunan kualitas produksi.
c. Opportunities
1) Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan
2) Permintaan pasar tiap tahunnya selalu meningkat.
3) Memberikan keuntungan yang cukup besar.
d. Threath
1) Kemungkinan ada penyakit tanaman.
2) Persaingan dalam pemasaran.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sarana dan prasarana
Lokasi tempat usaha ini cukup strategis dan terdapat jalan yang tidak terlalu jauh dari jalan besar, yaitu berlokasi di Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor
B. Ketersediaan SDM
Ketersediaan SDM di daerah kami sangat banyak, oleh sebab itu kami akan merekrut SDM yang ada ,akan tetapi kami ambil hanya yang memiliki ketekukan dan keuletan saja sebagai perintis untuk pengembangan usaha selanjutnya.
C. Sistem Pelaksanaan Usaha
Setelah melakukan langkah-langkah dalam konsep dasar berusaha, maka usaha dapat dimulai dengan kalkulasi anggaran sebagai berikut:
1. Pengeluaran
a. Modal tetap, meliputi:
Pembuatan Kubung Pembiakan
• Bambu : Rp 3.500.000,-
• Kayu : Rp 4.000.000,-
• Bilik : Rp 3.000.000,-
• Hateup : Rp 2.500.000,-
• Sewa tempat per tahun : Rp 5.000.000,-
• Drum : Rp 2.000.000,-+
Jumlah : Rp 20.000.000,-
Bahan Pokok Jamur Tiram
• Plastik 4000 buah : Rp 2.000.000,-
• Serbuk Gergaji 500 kg : Rp 1.500.000,-
• Dedak 50 karung : Rp 2.000.000,-
• Kapur 10 karung : Rp 1.000.000,-+
Jumlah : Rp 6.500.000,-
2). Modal tidak tetap, meliputi:
Biaya Umum
• Gaji Pegawai
4 orang x Rp 400.000 : Rp 1.600.000,-
• Sewa Mobil : Rp 500.000,-
• Biaya Listrik : Rp 100.000,-
• Obat-obatan : Rp 300.000,-
• Kayu bakar : Rp 1.000.000,- +
Jumlah : Rp 3.500.000,-
Modal total : Rp 30.000.000,-
Total pengeluaran : Rp 3.500.000,-
Hasil yang diharapkan dalam satu kali periode panen usaha ini,
masa panen + 4 bulan dengan 10-12 kali panen
2. Pemasukan (dalam sekali panen)
a. Penjualan Baglog mentah
2000 buah x Rp.1.200,- = Rp 2.400.000,-
b. Baglog Miselium
500 buah x Rp 3.000,- = Rp.1.500.000,-
c. Jamur tiram hasil panen
Catatan = Harga 1kg Jamur tiram = Rp.7.500,-
Produksi 250 kg x Rp 7.500,- = Rp 1.875.000,-+
Rp 5.775.000,-
Jadi keuntungan rata – rata perbulan = pendapatan perbulan - pengeluaran perbulan = Rp 5.775.000 – Rp 3.500.000
= Rp 2.225.000
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Budidaya Jamur Tiram memberikan keuntungan yang lumayan besar
• Budidaya Jamur Tiram yang tidak memerlukan modal yang cukup besar.
• Pemeliharaan jamur tiram yang tidak begitu sulit untuk dilaksanakan.
• Budidaya Jamur Tiram tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
• Wirausaha dibidang Budidaya Jamur Tiram memiliki prospek yang cerah dengan resiko yang kecil.
Tidak ada komentar:
Write komentar