REPRODUKSI PADA MANUSIA

Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak. Manusia berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Untuk berkembang biak manusia menggunakan alat reproduksi.

1. Alat reproduksi pada pria

clip_image001

Organ reproduksi pria

a. Alat reproduksi bagian luar (Genetalia eksterna)

o Penis, merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah hubungan kelamin (senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke dalam rahim wanita. Dari dalam penis terdapat uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak mengandung rongga darah (korpus cavernosum). Apabila karena sesuatu hal korpus cavernosum itu penuh berisi darah, maka penis akan tegang dan mengembang disebut ereksi. Hanya dalam keadaan ereksilah penis dapat melakukan tugas sebagai alat kopulasi. Alat reproduksi pada pria mulai berfungsi semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua selama manusia itu dalam keadaan sehat. merupakan alat kopulasi yaitu untuk menyalurkan sperma ke dalam vagina.

o Skrotum (kantong testis), berfungsi melindungi testis dan mengatur suhu bagi pembentukan sperma.

o Lubang uretra, tempat keluarnya urine dan sperma.

b. Alat reproduksi bagian dalam (Genetalia interna)

o Sepasang testis, berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan dalam suatu kantung pelindung yang disebut skrotum (kantong buah zakar) dan terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan yaitu testosteron. Testis banyak mengandung pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.tempat pembentukan sperma dan hormon testosteron.

o Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga dapat bergerak.merupakan saluran sperma. Berfungsi juga sebagai tempat pematangan sperma.

o Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke kantung sperma (vesicula seminalis).merupakan saluran sperma menuju ke uretra.

o Vesikula seminalis (kantong sperma), merupakan tempat penampungan sperma.

o Saluran uretra, Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, yaitu:

- sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh

- sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.adalah saluran bersama antara urine dan sperma.

2. Alat reproduksi pada wanita

clip_image002

Organ reproduksi wanita

a. Alat reproduksi bagian luar (Genetalia eksterna)

o Celah (vulva), terbentuk oleh dua bibir besar (labium mayora) pada bagian luar, dan dua bibir kecil (labium minora) pada bagian dalam.

o Kelentit (klitoris), jaringan erektil yang memiliki struktur seperti penis pada pria.

o Lubang uretra, merupakan lubang kencing.

b. Alat reproduksi bagian dalam (Genetalia interna)

o Sepasang indung telur (ovarium),Berjumlah sepasang, kecil, dan alat ini terdapat dalam rongga badan, didaerah pinggang, bentuknya seperti telur. Di dalam ovarium terdapat jaringan kelenjar buntu (kelenjar endokrin) dan jaringan yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel. merupakan tempat pembentukan sel telur (ovum) dan hormon reproduksi (estrogen dan progesteron).

o Sepasang saluran telur (oviduk) atau tuba fallopii yang menyalurkan telur dari ovarium menuju uterus. Oviduk juga merupakan tempat terjadinya pembuahan (fertilisasi).

o Rahim (uterus),bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan. Berbentuk buah pir, dan bagian bawahnya mengecil disebut leher rahim (cervix). Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan otot dan jaringan epitel. Lapisan terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini banyak menghasilkan lendir dan banyak mengandung pembuluh darah. Sebulan sekali, yaitu pada waktu menstruasi (haid), lapisan ini dilepaskan yang diikuti dengan pendarahan. Dinding rahim akan selalu mengalami perubahan ketebalan, dan peristiwanya dipengaruhi oleh hormon. tempat pertumbuhan embrio.

o Leher rahim (cervix).

o Liang peranakan (vagina), merupakan akhir dari saluran kelamin dalam yang terdapat dalam vulva dan merupakan organ persetubuhan bagi wanita. Karena fungsinya yang penting yakni untuk melahirkan bayi, maka organ ini banyak mempunyai banyak lipatan. Hal ini mempermudah wanita pada waktu melahirkan bayinya, sehingga vagina tersebut tidak sobek. Dinding vagina mempunyai banyak selaput lendir yang berkelenjar, salah satu kelenjar yang penting ialah glandula Bartholini.tempat masuknya sperma dan keluarnya bayi saat melahirkan.

o Selaput dara (hymen).

3. Usia Subur

Sistem reproduksi pada manusia mulai terlihat jelas pada saat usia subur yaitu diawali pubertas, pada wanita ditandai peristiwa haid (menstruasi) yaitu keluarnya darah akibat dari meluruhnya selaput rahim (endometrium) disertai pecahnya pembuluh darah. Hal ini merupakan tanda wanita telah menghasilkan sel telur. Usia subur pada wanita berakhir ketika sudah tidak haid (menopause).

Tahap siklus menstruasi:

1. Fase menstruasi, dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.

2. Fase pra ovulasi, dipengaruhi oleh hormon FSH.

3. Fase ovulasi, dipengaruhi oleh hormon LSH.

4. Fase pasca ovulasi, dipengaruhi oleh hormon progesteron.

Sedangkan usia subur pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah, yaitu keluarnya sperma pada waktu tidur karena terjadi rangsangan seksual dalam mimpinya. Usia subur pada laki-laki berlangsung sepanjang hayat.

4. Fertilisasi

Apabila sel telur bertemu dengan sperma pada tuba fallopii, maka akan terjadi pembuahan dan terbentuklah zigot. Zigot akan membelah menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel dan terbentuklah kumpulan sel yang menyerupai bola. Jika dapat tertanam di dalam rahim akan menjadi embrio. Embrio tumbuh di dalam cairan amnion (air ketuban) yang dihasilkan oleh dinding amnion. Air ketuban berfungsi melindungi embrio dari guncangan, benturan, kekeringan, dan membantu persalinan. Embrio mendapatkan suplai makanan dan oksigen dari induknya dengan perantara plasenta dan tali pusat. Fungsi plasenta adalah sebagai berikut:

a. Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.

b. Mengalirkan zat sampah dari embrio ke induk.

c. Melindungi janin dari berbagai racun dan penyakit.

Masa kehamilan pada manusia berkisar 38 minggu (9 bulan 10 hari) dihitung dari masa pembuahan, namun ada yang dilahirkan secara prematur yaitu usia kandungan berkisar 7 bulan. Proses kelahiran bayi secara normal melalui vagina, namun ada yang melalui bedah caesar karena pinggul sempit atau karena posisi bayi sungsang atau melintang. Perkembangan embrio dalam rahim adalah sebagai berikut:

a. Usia 4 minggu, mulai tampak mata dan telinga.

b. Usia 8 minggu, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.

c. Usia 10 minggu, sudah tampak sebagai bayi dengan kepala lebih besar dari badan.

d. Usia 16 minggu, tampak organ sudah lengkap.

e. Usia 38 minggu, sudah siap dilahirkan.

5. Mekanisme produksi ovum dan siklus menstruasi

Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa puber sampai dewasa subur, yaitu berkisar antara umur 12 sampai dengan 50 tahun. Setelah sel telur habis diovulasikan, maka seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi (haid), dan disebut masa menopause. Pada masa menopause alat reproduksi tidak berfungsi lagi dan mengecil, karena berkurangnya produksi hormone kelamin.

Mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang dihasilkan hipofisis. Mekanisme produksi sel telur dan siklus menstruasi adalah sebagai berikut.

· Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berfungsi untuk memacu pembentukan folikel dalam ovarium.

· Folikel yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen. Fungsi hormon estrogen ialah:

a. Merangsang pertumbuhan endometrium dinding rahim

b. Menghambat produksi FSH oleh pituitary

c. Memacu pituitary untuk memproduksi hormon LH (Luteinizing Hormone). Keluarnya LH dari hipofisis menyebabkan telur masak, dan keluar dari dalam folikel, peristiwa inilah yang disebut ovulasi.

· Setelah telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi badan berwarna kuning yang disebut korpusluteum. Dan sekarang tidak mampu memproduksi estrogen lagi, tetapi mampu memproduksi hormonprogesteron. Hormon progesterone berfungsi untuk mempercepat dan mempertahankan pertumbuhan endometrium.

· Bila seltelur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen terhenti. Hal ini menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya aktivitas hipofisis untuk memproduksi LH juga menurun. Penurunan produksi LH menyebabkan korpusluteum tidak dapat memproduksi progesteron. Tidaka danya progesterone dalam darah menyebabkan penebalan dinding rahim tidakdapat dipertahankan, selanjutnya akan luruh dan terjadilah pendarahan. Inilah yang disebut menstruasi.

· Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan melakukan nidasi / transplantasi (penanaman diri) pada endometrium. Zigot akan berkembang menjadi embrio, terus menjadi janin. Selanjutnya placenta janin yang terbentuk akan menghasilkan HCG (Human Chorionic Gonadotropic) yang akan menggantikan peranprogesteron. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya dengan perantara anplasenta (ari-ari / tembuni).

Selaput pembungkus embrio terdiri dari amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois.

Sakusvitelinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk:

· Melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan.

· Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnyaselama kehidupannyadi dalam rahim.

Amnion

Merupakan selaput yang membatasiruangan amnion di manaterdapatembrio. Dinding amnion menghasilkan cairan berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan tahan goncangan.

Korion

Merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh keluar membentuk jonjot dan berhubungan dengan dinding rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada dinding rahim. Di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah ibu dengan perantara anplasenta.

Alantois

Terletak di dalam tali pusat. Jaringane pitelnya menghilang dan yang menetapa dalah pembuluh-pembuluh darahnya yang berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta. Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh talipusat. Di dalamnya terdapat 2 buah pembuluh nadi dan sebuah pembuluh balik yang berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah di dalam plasenta. Zat makanan dan oksigen dari pembuluh darah induknya melalui plasenta ke tali pusat dan selanjutnya ke pembuluh darah embrio. Sedang zat sisa metabolism dan CO2 dari pembuluh darah embrio, ke tali pusat, terus ke plasenta, dan akhirnya dialirkan ke pembuluh darah ibu. Bila pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna, janin akan keluar melalui vagina. Selubung janinakan pecah, di ikuti keluarnya plasenta.

6. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

a. Penyakit Tidak Menular

· Kanker leher rahim dan kanker rahim

· Kista

· Kanker prostat (pada pria)

· Impoten (lemah syahwat)

b. Penyakit Menular

· Sifilis, disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

· Gonorhoe (GO/kencing nanah) disebabkan oleh bakteri Neisheria gonorhoe.

· Keputihan, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis yaitu hewan protozoa sejenis flagellata

c. Cara mencegah penyakit kelamin

Cara mencegah penyakit kelamin adalah sebagai berikut:

· Menjaga kebersihan organ reproduksi (kewanitaan): membasuh dari arah depan ke belakang, membasuh dengan air daun sirih, sesering mungkin mengganti pakaian dalam, memilih bahan pakaian dalam terbuat dari katun untuk mengurangi kelembaban.

· Menjauhkan diri dari perbuatan zina (suka berganti pasangan) baik ditempat pelacuran maupun dengan pasangan selingkuh.

d. AIDS(Acquired Immuno Deficiency Syndrome)

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) bukan merupakan penyakit pada sistem reproduksi, namun AIDS dapat disebabkan karena adanya hubungan seksual oleh penderita AIDS. AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit karena turunnya sistem kekebalan tubuh. Penyebab AIDS adalah virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Sampai sekarang belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah seseorang tidak terinfeksi HIV. Jadi begitu seseorang terkena HIV, virus terus berada di dalam tubuh seseorang dan melemahkan sistem pertahanan tubuh (sel darah putih). Jika pertahanan tubuh sudah lemah, orang akan mudah diserang oleh berbagai macam penyakit. Penyakit-penyakit inilah yang dapat menyebabkan kematian.

Beberapa perilaku yang beresiko menularkan AIDS antara lain:

· Hubungan seks dengan penderita AIDS

· Menerima transfusi darah yang sudah tercemar HIV

· Penggunaan jarum tindik atau pembuatan tato yang sudah tercemar HIV

· Penggunaan jarum suntik yang sudah tercemar HIV

· Ibu hamil yang terinfeksi HIV secara otomatis menularkan HIV pada bayi yang dikandung

Sumber:

agussisyantobiologi.blogspot.com/2013/08/bab-2-sistem-reproduksi-pada-manusia.html

biologimediacentre.com/sistem-reproduksi-2-reproduksi-pada-manusia

Tidak ada komentar:
Write komentar